Textbook
Keberadaan dan Peranan Resimen para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dalam Operasi Militer Dwikora 1963-1966
Operasi militer Dwikora disebabkan karena terjadinya
pelanggaran terhadap Perjanjian Manila dengan didirikannya
Federasi Malaysia oleh Inggris secara sepihak dan dadakan. Sikap
Presiden Soekarno setelahnya dengan menganggap Federasi
Malaysia adalah proyek neo-kolonialisme buatan Inggris yang
mengancam kedaulatan dan keamanan Indonesia. Kemudian
Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Dwi Komando
Rakyat pada 3 Mei 1964 di Lapangan Setiakawan, Jakarta dan
membentuk Komando Mandala Siaga (KOLAGA) yang terdiri dari
berbagai unsur militer untuk menggagalkan terbentuknya Federasi
Malaysia. RPKAD sendiri mempunyai andil yang besar dalam
melakukan tugas-tugasnya saat melaksanakan Operasi Militer
Dwikora yang tergabung di dalam Komando Mandala Siaga
(KOLAGA) tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan library research dengan metode studi
historis yang melalui empat tahapan. Pertama, Heuristik. Kedua,
Kritik atau verifikasi sumber referensi yang telah di dapat. Ketiga,
Interpretasi. Langkah terakhir Historiografi atau penulisan sejarah.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Keberadaan RPKAD dalam Operasi Militer Dwikora adalah dengan
menyamar menjadi Sukarelawan di kantong-kantong gerilya di
wilayah konflik dengan Malaysia sangatlah penting untuk menjaga
keberadaan militer Indonesia. Tugas dan peran yang diberikan
kepada RPKAD dalam Operasi Militer Dwikora adalah dengan
melatih penduduk lokal dan para sukarelawan dengan pengalaman
menyusup, dan bertempur berserta tugas-tugas khususnya dengan
melakukan pengamanan dan penyerangan ke wilayah Malaysia.
227101004 | K SKI-22004 SAI k | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain