Textbook
Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Penyelesaian Soal Soal Matematika Berkategori Hots Menurut Tahapan Polya
Berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA)
2018 bahwa minat belajar matematika siswa di Indonesia tergolong rendah, siswa
juga banyak yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal-soal matematika
terutama soal-soal yang berkategori HOTS. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa, mengetahui faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar siswa, dan upaya guru untuk mengatasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar dalam penyelesaian soal-soal matematika berkategori
HOTS menurut tahapan Polya pada materi aturan pencacahan kelas XII SMA.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan
subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 8 Cirebon. Pengambilan
subjek dilakukan dengan tes soal HOTS kepada siswa kelas XII MIPA 1 sebagai
kelas uji coba dan kelas XII MIPA 2 sebagai subjek penelitian, yang kemudian
dari hasil tersebut dipilih subjek penelitian berdasarkan nilai siswa yang tidak
tuntas untuk dianalisa menurut tahapan Polya. Instrumen yang digunakan adalah
tes soal HOTS materi aturan pencacahan berjumlah 5 soal, wawancara terhadap
siswa yang berkesulitan belajar, dan wawancara terhadap guru matematika.
Kesulitan yang dianalisis dikategorikan menjadi 5 jenis kesulitan belajar yakni
kesulitan memahami fakta, kesulitan memahami konsep, kesulitan tahap operasi
atau penghitungan, kesulitan pada prinsip, dan kesulitan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Subjek yang mengerjakan soal matematika berkategori HOTS
cenderung melakukan kesalahan pada tahap memahami masalah dan memeriksa
kembali, dimana hal itu berkaitan dengan kesulitan memahami fakta dan kesulitan
penarikan kesimpulan atau verifikasi, karena rata-rata dari seluruh siswa tidak
memahami apa yang ditanyakan dan diketahui pada soal. Sehingga berakibat pada
tahapan selanjutnya dan hasil akhir jawaban siswa menjadi tidak sesuai. Adapun
temuan dari penelitian ini yakni siswa kesulitan mengubah bahasa keseharian ke
dalam simbol matematis, rata-rata siswa cenderung kesulitan dalam hal tersebut.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar yaitu
faktor internal dan eksternal, faktor internal seperti konsentrasi siswa tidak fokus,
kurangnya memahami persoalan, tidak percaya diri, dan kesulitan mengubah
bahasa keseharian ke dalam simbol matematika. Faktor eksternal yakni kondisi
kelas yang kurang kondusif. Adapun upaya yang dilakukan guru antara lain guru
memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang berkesulitan belajar, guru juga
meluangkan waktu, mengakomodasi dan selalu memotivasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
227305069 | K MTK-22069 MOH a | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain